PASAL SI JUWITA
Bagai berada di awang, seluruhnya berselimut sukacita. Sekujur awak mereka ingin dibawa berdansa sebagai ungkapan syukur hingga peluh enggan berhenti menetes. Wasesa Pramaksara si pemilik insan pada rengkuh bumi Jawa, tentu pula bersama Sartika Asmarini tengah berbahagia sebab yang dinanti telah bersemi.
Sedang menetap lah ia bersama sebagian yang lain, Arjuna Pramaksara begitu ia disebut. Nama yang tak akan luruh barang terombang-ambing di tengah samudera, sosok yang turut menjadi kuncian hingga kelak berkalang tanah. Si sulung tumpat akan kama, resah hati sebab dirinya yang paling dicinta.
Nyawa nyata dirasa kala menginjak usia remaja, usai habiskan masa kecil dengan menikmati alunan musik klasik ‘tuk jadi kawan ketika tungkai berhias pointe, terang saja dengan Mama sebagai lengan yang ia gapai. Hingga mengerti bahwa kasih serta rasa dari Mama dan Papa hanya dimiliki oleh dirinya seorang, satu tersisih.
Berbekal rasa bersalah jua kisah yang asih menjadi rahasia, Kamelia Marini tetapkan hati untuk sambangi praja sarat budaya. Menjadi medikus anak, begitu pikirnya. Sungguh tidak pernah terlintas pada benak jika selanjutnya akan angkat kaki, menemukan diri yang sesungguhnya. Juga membayar seluruh rasa bersalah hingga lunas.
Kamu, mau berkenalan?